Sundowning: Mengenali Potensi Tanda Penurunan Kognitif

0
4

Banyak orang mengalami perubahan suasana hati dan energi seiring berlalunya hari. Kelelahan, mudah tersinggung, atau sekadar ingin waktu tenang adalah respons normal dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada individu dengan demensia, muncul pola berbeda yang dikenal sebagai “sundowning” – gejala yang memburuk seperti agitasi, kecemasan, atau kebingungan khususnya pada sore dan malam hari.

Memahami matahari terbenam sangatlah penting, terutama karena keluarga menghabiskan lebih banyak waktu bersama selama liburan, ketika perubahan perilaku menjadi lebih nyata. Fenomena ini bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala penurunan kognitif.

Apa itu Matahari Terbenam?

Sundowning mengacu pada perubahan perilaku pada penderita demensia yang terjadi pada waktu tertentu dalam sehari. Penyakit ini paling sering terlihat pada mereka yang didiagnosis menderita Alzheimer atau bentuk demensia lainnya, meskipun terkadang penyakit ini muncul sebelum diagnosis resmi. Dokter belum sepenuhnya memahami penyebabnya, tapi mungkin disebabkan oleh perubahan hormonal, kerusakan otak, gangguan ritme sirkadian, atau faktor lingkungan.

Gejalanya bervariasi tetapi bisa meliputi:

  • Meningkatnya kecemasan dan agitasi
  • Mondar-mandir atau gelisah
  • Disorientasi dan kebingungan
  • Halusinasi atau delusi
  • Kesulitan tidur

Terbenamnya matahari terkadang dapat bermanifestasi sebagai ledakan fisik atau verbal, seperti rasa frustrasi terhadap pilihan makanan atau melupakan percakapan terkini. Individu juga mungkin menunjukkan peningkatan keterikatan pada orang yang dicintai, mencari kepastian, atau menjadi sangat bingung dengan lingkungan sekitar.

Apakah Matahari Terbenam Merupakan Tanda Awal Demensia?

Meskipun matahari terbenam biasanya muncul setelah diagnosis demensia, hal ini juga bisa menjadi indikator awal penurunan mental. Perubahan otak yang terkait dengan demensia dapat mengganggu fungsi kognitif normal, menyebabkan perilaku tenggelam bahkan sebelum gejala lain terlihat.

Namun, penting untuk tidak langsung mengambil kesimpulan. Terbenamnya matahari tidak hanya terjadi pada demensia; orang dewasa lanjut usia yang mengalami penyakit atau delirium dapat menunjukkan gejala serupa. Kelelahan saja berbeda dengan terbenamnya matahari; kelelahan dapat dihilangkan dengan istirahat, sedangkan saat matahari terbenam menyebabkan kebingungan dan disorientasi yang terus-menerus.

Membedakan Terbenamnya Matahari dengan Penuaan Normal

Kelelahan yang normal datang dan pergi, sering kali teratasi dengan istirahat. Namun, terbenamnya matahari konsisten dalam hal waktu dan mencakup gangguan kognitif. Seseorang yang mengalami sundowning mungkin tidak mengenali orang yang dicintainya, melupakan kejadian baru-baru ini, atau menunjukkan gangguan penilaian, bahkan setelah beristirahat.

Mengelola Matahari Terbenam

Jika Anda mencurigai orang yang Anda sayangi sedang mengalami matahari terbenam, menetapkan rutinitas harian yang konsisten sangatlah penting. Ini termasuk waktu makan yang teratur, aktivitas yang dapat diprediksi, dan paparan cahaya alami di siang hari. Minimalkan rangsangan di malam hari – suara keras, layar terang, pertemuan besar – dan penuhi kebutuhan fisik seperti rasa lapar atau ketidaknyamanan.

Langkah terpenting adalah segera berkonsultasi ke dokter. Mereka dapat mengevaluasi kemungkinan penyebab yang mendasarinya, termasuk demensia, efek samping pengobatan, atau pemicu lingkungan. Diagnosis dan penatalaksanaan dini adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup.

Mengenali matahari terbenam bukanlah tentang panik, namun tentang kepedulian proaktif. Jika Anda melihat perilaku ini muncul, carilah penilaian profesional untuk memastikan dukungan dan pengobatan yang tepat.